Pengalaman Mengecat Rumah

Warna pertama rumah kami adalah kuning golkar. Waktu pertama kali mengecat rumah, Saya mendapat subsidi cat Jotun easy wipe dari kakak. Cat yang kami terima belum berwarna. Jadi kami harus membawanya ke toko cat untuk tinting warna. Setelah browsing warna - warna rumah, pilihan saya jatuh pada krem dan coklat sebagai variasi. Suami membawa contoh warna yang saya mau karena saya ngga ikut ke toko cat. Entah bagaimana sesampainya dirumah, warna yang didapat adalah kuning cerah dan kuning kunyit. Karena nasi sudah menjadi bubur, mau ngga mau kita tetap pakai cat tersebut. Kedua warna kuning tadi dicampur jadi 1 agar menghasilkan warna kuning yg menurut kami lebih baik. Cat pagar yang awalnya hitam, kami ganti warna putih. Kami juga menggunakan cat tembok warna putih sebagai variasi. Untungnya sebelum di tinting, pak suami menyisakan seember cat asli yang masih berwarna putih.

Empat tahun sudah berlalu. Alhamdulillah kami kembali dapat subsidi cat Jotun dari kakak, kali ini variant Jotun primer. Cat yang kami dapat sudah berwarna abu-abu muda. Pak suami menginginkan warna yang lebih tua. Setelah tanya melalui pesan wa, toko cat tempat kami tinting dahulu menyanggupi untuk mewarnai cat tersebut. karena di toko cat lain, tidak menyanggupi tinting cat jotun primer dengan alasan itu adalah cat dasar penutup dinding. Hasil browsing sana sini pilihan warna jatuh pada abu-abu jotun dengan kode 9912.

Untuk tinting kali ini, Saya ikut pergi ke toko catnya. Sesampainya di toko yang ternyata tidak hanya menjual cat tapi selayaknya mitra 10 versi lokal, kami disambut seorang sales yang ramah.  Beliau memeriksa cat yang kami bawa lalu memberikan segepok katalog warna jotun. Disitulah kami mulai menggalau.  Dari hasil pengecekan, ternyata cat yang kami bawa sudah berwarna abu-abu 9912. Padahal waktu liat di hp, warna 9912 itu terlihat lebih gelap. Aktualnya saat cat disandingkan dengan katalog warna, plek ketiplek memang itu warna 9912.
Walaupun sudah menentukan warna abu-abu dari rumah, saat melihat katalog, ada begitu banyak pilihan warna abu-abu. Mulai dari abu-abu yang kehijauan hingga abu kemerahan. Saya sendiri tertarik dengan warna abu sage yang lagi kekinian. Kalau Pak suami maunya ambil yang 2 tingkat lebih gelap dari kode 9912 tadi. Namun si sales memberi masukan, warna itu terlihat seperti acian semen :)
 Datanglah operator yang men-tinting cat dengan membawa katalog warna lainnya. Menurut operator tinting ini, nantinya warna cat tidak akan sama persis dengan katalog, apabila kami memilih warna diluar dari gradasi abu-abu. Karena cat yang kami bawa sudah ada warna abu-abunya. Jadi lah kami sepakat untuk memilih warna yang masih bernuansa abu-abu, agar hasilnya sesuai dengan warna yg kami mau. Kegalauan masih berlanjut saat operator tersebut memberi saran pilihan warna iron grey. Suami oke aja namun saya kurang sreg karena terlalu gelap. Akhirnya pilihan saya jatuh pada warna washed linen. Yang kalau dilihat di katalognya warna abu dengan nuansa coklat.

 Percayalah warna yang anda liat di layar hape akan berbeda dengan warna aslinya. Begitu pun dengan warna di katalog. Kesan warna pada dinding akan sangat berbeda dengan katalog atau warna hasil colekan cat. Hasil colekan cat setelah di tinting terlihat sangat muda dengan nuansa abu kecoklatan. Hanya 1 tingkat lebih gelap dari warna cat semula. Warna cat juga belum keluar saat masih basah. Setelah dinding tercover, nuansa kecoklatan itu seakan hilang berganti dengan abu-abu. Setelah cat kering makin nyata lah warna abu-abunya. Sebelum tinting warna tentukan dulu warna yang di mau. Karena saat melihat katalog ada buanyak varian dan gradasi dari warna yang kita inginkan. Itu saja sudah bikin pusing. Apalagi kalau kita belum menentukan warna apa yang di mau. By

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top