Cara untuk membangun harga diri dan kepercayaan diri anak




1. Cinta


Cintai anak anda dan pastikan mereka mengetahuinya. Ekspresi kasih sayang orang tua menyuburkan emosi yang penting bagi perkembangan harga diri anak dan merangsang pertumbuhan koneksi saraf di dalam otak.


Sering seringlah mengungkapkan kasih sayang anda, memeluk, membelai, menemani saat tidur, banyak cara yang bisa anda gunakan untuk menyentuh anak anda sebagai isyarat bahwa ia dicintai. Pastikan sang anak tetap merasa dicintai baik saat dia mendapat nilai 5 maupun 10 pada ulangannya.





2. Komunikasi


Anak-anak membutuhkan telinga yang penuh dengan kasih sayang, semangat, memahami dan selalu ada untuk mendengarkan cerita panjang lebar mereka. Komunikasi adalah alat pola asuh yang terpenting. Mereka merasa dihargai saat didengarkan, bukankah begitu pula dengan kita orang dewasa?! Tidak didengarkan merupakan salah satu pengalaman yang tidak menyenangkan.


Bagaimana dengan anda?
Apakah anda memandang mata anak anak saat mereka berbicara?
Apakah anda mendengarkan dengan sabar semua yang mereka ucapkan?
Apakah anda mendengarkan sedemikian rupa hingga anak terdorong untuk mengungkapkan perasaan mereka yang sesungguhnya?

Sediakanlah diri anda saat mereka mungkin ingin berbicara, beri perhatian dan tatap matanya.
Dengarkan pembicaraan anak anda secara lengkap dan tahan diri menjadi tukang koreksi.




3. Pahami pikiran dan perasaan anak


Perasaan anak-anak sama dalamnya dengan orang dewasa, mereka sering berpikir sama seperti orang dewasa. Anak anak kita butuh emosi mereka dipahami dan di ekspresikan dengan cara yang benar.


Dengan bantuan orang tua, mereka mengenali perasaan dan belajar dari berbagai perasaan itu.

Biarkan anak anak tahu bahwa merasa sakit hati, sedih, bingung, gembira, takut dan marah itu normal.

Bantu mereka mengekspresikan diri secara verbal, “Aku marah karena…” atau “Aku senang ketika…”.

Buat agar anak mengerti bahwa semua perasaan harus diterima, tindakanlah yang harus dibatasi. Contoh kalimat yang bisa dipakai “Ibu mengerti kamu marah pada temanmu. Tapi beritahu dia apa yang kau rasakan dengan kata-kata, bukan dengan pukulan.”





4. Bicaralah kepada anak


Perhatikanlah kata dan gaya bicara kita kepada anak. Apakah ekspresi dan nada suara kita mencerminkan keyakinan dan rasa hormat terhadap anak sama seperti cinta kasih kita?.


Lebih seringnya kita mengomel, merendahkan, mempermalukan dan menyakiti hati anak. Kata kata kejam, bahasa yang kasar, nada suara yang tinggi tuduhan yang menghina bisa membuat mereka kehilangan rasa hormat akan diri sendiri. Komentar negatif juga melukai dan menghancurkan.


Terlebih lagi label yang sering kita berikan kepada anak, misalnya : “nakal” “cengeng” “lamban” “ceroboh” “pemalas” bahaya pemberian label, anak anak cenderung meyakini apa yang dikatakan tentang mereka dan menyesuaikan diri dengan sangkaan tersebut.


Kata-kata positif saat berbicara dengan anak, akan membangun kepercayaan dirinya.





5. Beri anak ruang (keseimbangan antara privasi dan control)


Ketika menyangkut anak, mencari keseimbangan antara memberikan kebebasan dan tetap mengontrol merupakan tantangan tersendiri.


Anak anak juga butuh ruang untuk mengetahui apa yang baik dan tidak. Seiring tumbuhnya anak kebutuhan akan ruang dan privasi mereka juga meningkat hormatilah hak tersebut. Beri anak anda jaminan bahwa “ruang”-nya tidak akan dimasuki.


Kita bisa mengajari anak-anak tentang nilai-nilai yang benar lalu percaya mereka akan mengikuti jejak kita. Dan ketika mereka melanggar kepercayaan itu barulah tanggung jawab kita menjadi lebih penting daripada keinginan anak untuk mendapatkan privasi.




6. Penuhi janji pada anak


Kebanyakan orang tua sama seperti politikus, melontarkan janji lalu dilupakannya dengan segera. Saat kita menarik kata-kata dan menolak menepati janji, anak anak berhenti mempercayai kita.


Janji yang diingkari melenyapkan kepercayaan dan semangat anak serta menurunkan nilai dirinya. Dalam keseharian mungkin hal ini kita anggap sepele tapi seiring berjalannya waktu mampu berpengaruh pada karakter anak di masa depan.




7. Dukung bakat anak


Kita percaya bahwa tidak semua orang bisa menjadi terampil di segala bidang. Meski demikian kita memberikan tekanan yang besar pada anak anak kita agar terampil di semua bidang. Mereka diharapkan cemerlang dalam matematika, membaca, menulis, berbicara, memahami, memecahkan masalah….


Kompetensi membangun rasa percaya diri, hal terpenting untuk diingat orangtua adalah “kepercayaan diri berasal dari pengalaman anak-anak saat berhasil mengusai sesuatu”


Setiap anak mempunyai potensi unggulnya masing-masing tugas kita sebagai orang tua untuk memperhatikan dan menggalinya. Perhatikan hal apa yang dilakukan anak dengan senang hati, hal hal yang ia sukai bisa memberi petunjuk tentang bakat khususnya.


Beri anak anda peluang untuk mengasah bakat alam mereka. Berilah pujian dan apresiasi, bukan untuk pencapaian melainkan juga usahanya. Pujian menimbulkan semangat.






Dirangkum dari buku Roots & wings 2 percaya diri





CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top